Kamis, 19 Januari 2012

Amandel

Siapa bilang sakit itu enak??

Pasti gk ada orang yang menginginkan sakit, oleh karena itu ada istilah 'kesehatan itu mahal harganya'. Seberapa mahal?? ya tergantung dari sakitnya, obat yang dibeli dan kemana kita periksa, yang pasti sakit itu sangat tidak menyenangkan. Seperti yang baru saja kualami tepatnya seminggu yang lalu, tapi rasanya masih kebayang sampe sekarang.

Waktu itu, sesuatu terasa gk nyaman di tenggorokanku, kayak ada yang menggelitik dan terasa seperti mau terbakar, lalu seperti biasa aku melahap obat antibiotik yang biasa cukup ampuh mengobati sakit
tenggorokan, ternyata antisipasi yang kulakukan tidak membuahkan hasil, okelah aku berhasrat untuk pergi ke puskesmas. Ada perasaan gk puas dateng ke puskesmas, masak yang sakit tenggorokan, eh malah cuman ditensi, apa hubungannya tekanan darah sama sakit tenggorokan, itu pikirku, tapi demi kembalinya rasa nyaman di tenggorokan, kumakan saja obat2 yang dikasih puskesmas.
Setelah tiga hari berikutnya kayaknya obat puskesmas tidak mampu membantu menyembuhkan tenggorokanku, tiba-tiba malemnya badanku puanasss banget, sayang aku gk punya termometer jadi gk bisa ngukur berapa suhu badanku. Semaleman gk bisa tidur, saking panasnya dan ngilu2 di badan, belum lagi batuk dan tenggorokan yang begitu sakit, untung ada suamiku yang merawatku..

Esok harinya, aku diantar suamiku ke Dokter Spesialis THT untuk mengetahui lebih lanjut apa sebenarnya yang terjadi denganku, setelah hampir 3 jam menunggu dokternya datang, akhirnya namaku dipanggil. Sangat dingin rasanya memasuki ruangan si dokter, yang pertama karena mungkin ada AC nya dan yang kedua karena emang badanku panas banget jadi aku terasa menggigil. Tidak ada kasur di ruang dokter ini, cuman ada begitu banyak alat2 yang bikin merinding dan satu kursi, dan... ya di kursi itulah aku diminta duduk. Pak dokter bertanya keluhanku, dengan panjang lebar akupun menceritakan yang kualami, lalu pak dokter segera beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri kursi tempat aku duduk sambil memasang headlamp dan membawa alat seperti sendok dan... Haapp aku diminta membuka mulut.

Pemeriksaan selesai, kemudian pak dokter bertanya
Dokter : mbak nya sering pusing ya?
Aku     : kok tahu dok?
Dokter : ya iya lah, ini radang amandel, makanya operasi ya? (sambil menuliskan resep buatku)
Aku     : hah operasi dokter????
 Wuihhh rasanya gk kebayang mendengar kata operasi, serem ah.. Itulah kenapa sampai sekarang masih kebayang rasanya diperiksa oleh dokter THT itu. Jadi penasaran sama yang namanya sakit amandel, apakah tiap orang yang sakit ini harus di operasi ya??

Amandel
Ada yang tahu apa itu amandel? Ya... Radang Amandel (Tonsilitis) adalah peradangan pada amandel disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Amandel bukan barang berhaya bagi tubuh, karena selalu ada pada setiap orang – hanya besarnya saja yang berbeda untuk tiap orang. Ada yang besar sekali hingga hampir menutup jalan keluar mulut dan menimbulkan gangguan pernapasan, ada yang sedang-sedang saja yang kemudian dapat mengecil dengan sendirinya.

Sebenarnya peran amandel adalah sebagai penyaring atau fileter bakteri dan virus yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi yang lebih berbahaya. Pada serangan virus atau bakteri (terutama yang menyerang saluran napas), amandel akan giat bekerja untuk membasmi kuman yang lalu lalang di sekitarnya. Amandel dapat meradang, nyeri dan mengeluarkan kotoran-kotoran. Bahkan kelenjar getah bening leher di dekatnya pun bisa ikut-ikutan meradang terutama bila ada serangan bakteri.

Saat bakteri dan virus memasuki tubuh melalui hidung atau mulut anda, amandel berperan sebagai filter—menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih. Ini akan menyebabkan infeksi ringan pada amandel anda, yang akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap infeksi dimasa yang akan datang. Akan tetapi, kadang-kadang amandel sudah kewalahan menahan infeksi bakteri atau virus. Inilah yang menyebabkan terjadinya tonsilitis alias Radang Amandel

Secara sederhana, gejala yang akan kita rasakan dapat meliputi :
  1. Tenggorokan sakit
  2. Sulit atau sakit saat menelan
  3. Sakit kepala
  4. Demam dan kedinginan
  5. Pembesaran, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) disekitar rahang dan leher.
  6. Kehilangan suara
Pada dasarnya tindakan operasi amandel hanya dilakukan pada kondisi darurat saja. Berikut beberapa kriteria yang mengharuskan organ amandel dioperasi :
  1. Terjadi sumbatan jalan napas, sulit menelan
  2. Terjadi gangguan tidur (sleep apnea)
  3. Menyebabkan komplikasi jantung dan paru-paru (akibat infeksi bakteri streptococcus).
  4. Ada bisul ukuran besar di daerah sekitar tonsil yang tidak bisa diobati dengan pengobatan atau drainage
  5. Peradangan tonsil yang mencetuskan kejang demam yang terjadi berulang 5-7x dalam satu tahun
Jika kondisi diatas masih belum terjadi, sebaiknya dapat dihindari tindakan operasi karena fungsi amandel sangat penting khususnya untuk anak yang berusia di bawah 10 tahun sebagai daya tahan tubuh-nya. Beberapa kasus dan studi menunjukkan tidak ada peningkatan perbaikan setelah dilakukan tonsilektomi/operasi.

Beberapa langkah untuk perawatan dan pengobatan
  • Usahakan minum air putih yang banyak atau kalo gk minumlah sari buah, terutama selama demam
  • Jangan minum es, sirup, es krim, makanan atau minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan dan manisan
  • Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari
  • Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari
  • Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi
  • Istirahat yang cukup
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan dan pengobatan radang amandel (tonsilitis) diantaranya mempunyai efek sebagai antiradang, antibiotik, dan menghilangkan bengkak (anti-bengkak). Berikut ini beberapa contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk radang amandel (tonsilitis) :

  • Bubuk sambiloto sebanyak 3 - 4,5 gram diseduh dengan 200 cc air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum hangat-hangat. Atau 30 gram sambiloto segar/15 gram yang kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya ditambahkan 200 cc jus buah nanas, diaduk, lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali minum 200 cc. (untuk tonsilitis akut)
  • 2 buah mengkudu/pace matang + 20 gram kunyit, dicuci dan dihaluskan, disaring dan diambil airnya, tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, dan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. (untuk tonsilitis akut).
  • 30 gram benalu jeruk nipis atau benalu teh + 30 gram temu putih + 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc. (Untuk tonsilitis kronis dengan pembesaran tonsil yang agak besar).
  • 10 lembar daun cocor bebek dihaluskan atau dijus, airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • 30-60 gram akar kembang pukul empat dijus, airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan, lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.


Pencegahan radang amandel 
Mencegah emang selalu lebih baik daripada mengobati. Sering cuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya berbagai jenis infeksi, termasuk juga tonsilitis. Seringlah cuci tangan anda, dan beri dorongan pada anak-anak anda untuk melakukan hal yang sama.
Bila anda menggunakan sabun dan air:
  1. Basahi tangan anda dengan air hangat yang mengalir dan gunakan sabun cair atau sabun batangan yang bersih.  Gosok hingga berbusa.
  2. Gosok dengan kuat selama setidaknya 15 detik. Ajarkan pada anak-anak anda untuk mencuci tangannya selama mereka menyanyi lagu ABS, “Row, Row, Row Your Boat” atau “Selamat ulang tahun” hingga selesai.
  3. Gosok semua permukaan tangan, termasuk bagian belakang tangan, pergelangan tangan, diantara jari-jari dan dibawah kuku jari anda.
  4. Bilas dengan bersih.
  5. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih.
  6. Gunakan handuk tersebut untuk mematikan keran air.
Bila sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol. Tuang sekitar ½ sendok teh bahan pembersih tersebut ke tangan anda. Gosok-gosok kedua tangan anda, sehingga cairan pembersih tersebut melumuri permukaan tangan anda, hingga cairan tersebut kering.
Pencegahan lain yang menggunakan logika juga dapat digunakan. Pada saat batuk atau bersin gunakan tisu atau lengan anda. Jangan menggunakan gelas minum dan peralatan makan untuk bersama-sama. Hindari berada dekat dengan orang yang sedang sakit. Cari tempat penitipan anak yang mempraktekkan kebijakan soal kebersihan dan meminta agar anak-anak yang sakit tetap berada di rumah.


Jadi ngeri juga, makanya mumpung sehat, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan harus belajar hidup sehat dan bersih, terutama menjaga makanan yang masuk ke mulut.

3 komentar: