Februari ke-17
Banyak orang bilang Jumat
adalah hari baik, meskipun sebenarnya menurutku semua hari adalah baik.
Namun, hari ini memang kurasakan
sebagai Jumat yang baik, penuh barokah n memberikan perasaan yang begitu riang
tak tergambarkan.
Pagi sekali menjelang subuh
aku dibangunkan oleh dorongan kemih yang sudah memenuhi
kantongnya dan
keinginan untuk membuktikan bahwa aku hamil atas beberapa gejala yang kualami hampir
2-3 minggu ini.
Akupun segera berlari ke
kamar mandi sambil membawa sebatang tespek
Dan..
Ada perasaan senang, bingung dan tidak tahu dalam diri.
Bingung dan tidak tahu karena aku masih merasa tidak puas dengan hasil ini. Dan
senang karena keyakinan yang membaluri raga atas sebuah penantian yang seolah
terbayar.
Ya.. batang kecil ini
menunjukkan ada dua garis merah, dan yang membuat bingung, garis keduanya
berwarna sangat samara.
Karena tidak tahu aku
segera membangunkan suamiku dan menceritakan kejadian di kamar mandi.
Dia –
suamiku memberikan respon bahagia yang terlihat dari ekspresi wajahnya meski
ada tanda tanya besar di kepalanya, dan dalam obrolan kecil kami, kami bersepakat
untuk bertanya pada yang berpengetahuan.
Hamilkah diriku?
Malam haru selepas maghrib
kami berangkat menuju prakter dokter yang berada tidak jauh dari tempat kosku. Setelah
menunggu antrian dari 4 orang sebelumku, akhirnya giliranku memasuki ruang
dokter pun tiba.
Aku dan suamiku membuka
pintu ‘krieeekkk’
Didalam ruangan tampak ada
satu laki-laki pendek, putih dan tampan yang langsung suamiku duga ini adalah
sang dokter, dan ada dua perempuan yang berdiri, yang bertugas membantu dokter.
Setelah menyampaikan
keluhan dan menceritakan kejadian tadi subuh, aku diminta sang dokter untuk
tidur di ranjang yang dijaga oleh dua orang perempuan.
Setelah perutku diolesi
semacam gel, tangan dokter pun mulai bekerja untuk memencet2 perutku dengan
sebuah alat yang aku gk tahu apa namanya.
Dalam sebuah layer tampaklah
sebuah gambar yang hanya berwarna hitam putih.
Dokter pun berkata
‘ini ya bu, coba saya ceritakan, bahwa yang bulat
ini adalah gambar rahim ibu, dan yang berwarna hitam kecil ini, ini adalah sel
telur yang telah dibuahi. Artinya sebenarnya ibu sudah positif. Coba kita hitung
diameter lingkarannya ya.. oh belum bisa, berarti pembuahan baru saja terjadi,
makanya hasil tes nya masih samar2. ini adalah rentan2nya bu, jadi hindari
goncangan yang tidak perlu ketika di jalan”
Mendengar jawaban dokter
dan menyaksikan gambar isi perutku membuatku begitu excited.
Lidah menjadi keluh yang
membuat kata tak bisa terlontarkan dari mulutku.
‘Alhamdulillah..’ terucap dalam hatiku, sebuah penantian yang
menjadi resolusiku di tahun ini seolah terpenuhi.
Kami berdua pun keluar dari
ruangan dokter sambil tersenyum bahagia dan menyusun beberapa rencana agar
benih ini selamat sampai dia melihat dunia.
Semoga *-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar